Senin, 02 Oktober 2017

BAB 1
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang

       Setiap tumbuhan yang diciptakan oleh Allah Swt. diberi struktur jaringan yang menyusunnya. Sehingga struktur jaringan tumbuhan memiliki fungsinya masing-masing. Pada daun fungsinya melakukan fotosintesis, pada batang fungsinya menegakkan tumbuhan, dan pada akar fungsinya menyerap air dan zat hara dari dalam tanah. Saat ini teknologi yang kita terapakan merupakan pengaplikasian dari struktur jarring tumbuhan.  Dalam kehidupan sehari-hari, ada berbagai teknologi ciptaan manusia didasarkan pada prinsip kerja makhluk hidup. Misalnya, pada helikopter yang meniru prinsip kerja capung, pembangkit listrik tenaga surya yang meniru prinsip kerja daun, dan pesawat terbang yang meniru prinsip kerja burung. Setiap tumbuhan memiliki struktur yang disesuikan dengan fungsinya. Struktur jaringan tumbuhan dalam teknologi adalah meniru susunan dalam jaringan tumbuhan yang kemudian diaplikasikan dalam teknologi. Misalnya, pada akar pengaplikasian teknologinya adalah fondasi bangunan, pada batang pengaplikasian teknologinya adalah pembangunan rumah, dan pada daun pengaplikasian teknologinya adalah pembangkit listrik tenaga surya. Itu hanya sebagian kecil dari teknologi yang meniru struktur penyusun jaringan tumbuhan. Untuk itu marilah kita simak uraian pada bab selanjutnya.

B.      Tujuan Pembelajaran

          Tujuan pembelajarannya adalah kita dapat mengetahui bahwa teknologi yang sering kita lihat sehari-hari  adalah pengaplikasian yang meniru struktur jaringan tumbuhan. Selain itu, kita juga dapat mengetahui cara pengaplikasian prinsip kerja struktur jaringan tumbuhan dalam teknologi. Dalam karya tulis ini saya akan mengemukakan penerapan struktur jaringan batang dalam pembangunan rumah.


 BAB 2
PEMBAHASAN MATERI

A.    Struktur Jaringan dan Fungsi Batang

        Batang merupakan bagian sistem tunas pada tumbuhan. Letaknya berada di atas tanah. Organ ini dikategorikan sebagai penghasil alat-alat lateral, misalnya daun, tunas, dan bunga. Pada bagian batang terdapat buku (node) atau tempat daun melekat dan ruas (internode), yaitu bagian batang yang letaknya di antara buku-buku.
Selain buku dan ruas, pada batang terdapat suatu tunas. Tunas yang terdapat pada sudut di antara daun dan batang dinamakan tunas aksiler. Tunas ini berpeluang menjadi cabang. Adapun bagian ujung batang terdapat tunas terminal. Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1 Bagian-bagian batang
A. Fungsi Batang pada Tumbuhan
Secara umum, batang mempunyai beberapa fungsi berikut.
1) Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 1 ).
2) Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 2 ).
3) Tempat tumbuhnya organ-organ generatif. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 3 ).
4) Efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran benih. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 4 ).
5) Pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya berupa umbi atau rimpang. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 5 )

B. Struktur Jaringan Batang Pada Tumbuhan

Secara umum struktur jaringan penyusun batang tumbuhan terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis, korteks, dan stele. Adapun struktur jaringan penyusun batang (dari luar ke dalam) beserta ciri-cirinya dijelaskan dalam  uraian berikut.
1) Epidermis batang Tumbuhan
  • Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat   kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer.
  •  Aktivitas kambium gabus adalah melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Derivat epidermis antara lain sel silika dan sel gabus, misalnya pada batang tanaman tebu.

2) Korteks batang Tumbuhan
  • Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak ruang antarsel.
  • Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh.
  •  Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma (sarung tepung).

3) Stele (silinder pusat) batang Tumbuhan
  •   Lapisan terluar disebut perisikel.
  •   Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut.


Gambar 2 : Jaringan pembuluh pada tanaman (a) monokotil dan (b) dikotil.

C. Struktur Jaringan luar Batang Tumbuhan

     Perbedaan struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu memiliki daun-daun di sepanjang batangnya.
1) Batang tumbuhan herba
     Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian luar batang terdiri dari epidermis yang tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contoh: pacar air, jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.
2) Batang tumbuhan kayu
     Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Permukaan batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks dan epidermis. Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan kemampuan fotosintesis menjadi hilang.

 D.    Penerapan Struktur Jaringan Batang dalam Teknologi
Batang merupakan salah satu organ dalam tumbuhan. Banyak pengaplikasian teknologi yang meniru struktur jaringan batang. Salah satunya adalah pengaplikasian dalam pembangunan rumah yang meniru kambium dan trakeid dalam pemberian besi dalam pembangunan rumah agar tembok rumah lebih kokoh dan kuat. 
Gambar 3 : Penerapan struktur jaringa batang dalam teknologi
Kambium dan trakeid dalam batang salah satu fungsinya untuk memperkokoh dan menyokong batang agar tegak. Dalam pengaplikasian teknologi, kambium sebagai besi yang menyatukan batu bata dan trakeid sebagai batu bata. Sedangkan semen menyatukan batu bata yang satu dengan yang lainnya. Dalam batang semen sebagai epidermis yang melindungi kambium dan trakeid. Konsep pada batang inilah yang kemudian diaplikasikan dalam pembangunan rumah agar tembok pada rumah kuat yang meniru struktur penyusun batang yang menyokong batang.




 Gambar 4 : Struktur penyusun pada batang


BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan

                  Kesimpulan saya pada karya tulis ini adalah :
  • Batang memiliki struktur jaringan yang terdiri dari Epidermis, Korteks, dan Silinder Pusat.
  • Struktur penyusun jaringan pada batang dapat diaplikasikan pada pembangunan rumah.
  • Dalam pengaplikasian struktur jaringan batang, kambium sebagai besi yang menyatukan batu bata dan trakeid sebagai batu bata. Sedangkan semen menyatukan batu bata yang satu dengan yang lainnya. Dalam batang, semen sebagai epidermis yang melindungi kambium dan trakeid.

B.    Saran

        Saran saya, yaitu: 
  • Kita harus bisa mengaplikasikan struktur penyusun jaringan tumbuhan ke dalam teknologi.
  • Kita harus mempelajari terlebih dahulu struktur penyusun jaringan tumbuhan sebelum mengaplikasikannya ke dalam teknologi.
  • Kita harus bias membuat teknologi yang terilhami dari struktur penyusun jaringan tumbuhan.



Sumberhttps://grittonic.blogspot.co.id/2014/12/bab-1-pendahuluan.html


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © PENGETAHUAN - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -